Jumat, 10 Maret 2017

Akhirnya Putra Abu Jahal Taubat Setelah Melarikan Diri

Ikrimah bin Abu Jahal adalah Sahabat Nabi Muhammad yang juga anak dari Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam. Ia adalah salah satu dari pemimpin Quraisy ketika terjadi Pembebasan Mekkah. Beliau memeluk agama Islam setelah pembebasan Mekkah pada tahun 630 M.

Ikrimah adalah putra dari Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam. Abu Jahal adalah Fir’aun di zamannya. Ia hidup di Makkah sebagai musuh Allah dan Rasul-Nya. Ia selalu berusaha membunuh Rasulullah Saw. Ia melihat sejumlah ayat (tanda kekuasaan) Allah dan sejumlah mukjizat, tetapi mata hatinya telah lebih dulu buta sebelum mata kepalanya. Karenanya,ia pun menjadi seperti setan yang sangat pembangkang.

Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan sebagai penunggang kuda yang sangat mahir dalam peperangan. Ia memusuhi Rasulullah hanya karena didorong oleh sikap kepemimpinan bapaknya yang sangat keras memusuhi Rasulullah. Karena itu, ia turut memusuhi beliau lebih keras dan menganiaya para shahabat lebih keras, kejam, dan bengis, untuk menyenangkan hati ayahnya.

“Ketika Nabi Saw memasuki kota Makkah, “Ikrimah berkata : “Sungguh saya tidak mau tinggal di bumi di mana saya melihat seorang pembunuh Abu Hakam(Abu Jahal)”, ucapnya. Kemudian, ia berangkat menyeberangi laut pergi ke mertuanya dan mengajak istrinya.

Namun, isterinya menolak, dan isterinya menemuinya, seraya mengatakan : “Kemana kamu akan pergi wahai penghulu pemuda Quraisy? Engkau akan pergi ke negeri yang tidak kamu ketahui”, tanya isterinya. Ikrimah tidak mau mendengarkan dan tidak peduli dengan isterinya.

Dari Abdullah bin Az-Zubair ra. diriwayatkan, “Ketika hari penaklukkan Makkah, Hindun binti ‘Utbah masuk Islam, dan masuk Islam juga Ummu Hakim binti al-Haritz bin Hisyam isteri Ikrimah diikuti sebanyak sepuluh wanita Quraisy.

Kemudian, mereka mendatangi Rasulullah Saw. Ketika mereka berada di al-Abthah, mereka berbai’at (janji setia) kepada beliau, lalu masuk rumah beliau, ketika itu ada kedua isteri beliau, puterinya Fatimah, dan beberapa wanita dari Bani Abdul Muthalib.

Maka Hindun binti ‘Utbah berkata, “Wahai Rasulullah, segala puji bagi Allah yang telah memenangkan agama yang dipilih-Nya, agar aku mendapatkan kasih sayangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya aku ini seorang wanita yang beriman dan percaya kepada Allah."

Kemudian, ia membuka cadarnya dan berkata, “Hindun binti ‘Utbah”. Maka Rasulullah Saw, bersabda, ‘Selamat atas kedatanganmu’.

Lalu, Hindun berkata, “Demi Allah, wahai Rasulullah tiadalah orang yang tinggal ditenda diatas bumi ini yang lebih saya cintai, selain tenda-tendamu ini. Sungguh, tiadalah penghuni tenda diatas bumi yang dapat menyenangkan hatiku, selain penghuni tendamu”.


Kemudian, Rasulullah Saw bersabda , “Dan Ziyadah juga”. Selanjutnya, Rasulullah membacakan ayat al-Qur’an kepada mereka , dan membai’at mereka.

Ummu Hakim, isteri Ikrimah berkata, “Wahai Rasulullah, Ikrimah telah melarikan diri dan menuju Yaman. Ia takut engkau bunuh, maka berilah ia jaminan keamanan”. Maka, Rasulullah Saw berkata, “Dia berada dalam jaminan keamananku”.

Selanjutnya, Ummu Hakim mencarinya, dan ia dapatkan sudah di pantai Tihamah, maka awak perahunya berkata kepada Ikrimah, “Selamatkan dirimu”. Ikrimah bertanya, “Saya harus berkata apa?”. Katakan, “Tiada Tuhan selain Allah”. Ikrimah berkata, “Tidaklah kami melarikan diri kecuali dari hal ini”.

Maka, datanglah Ummu Hakim dengan menyampaikan berita Rasul dengan mengatakan, “Wahai putera pamanku, aku datang kepadamu dari orang yang paling utama, orang yang paling baik, dan sebaik-baik manusia, engkau tidak akan binasa, sungguh saya telah meminta pada Rasulullah Saw jaminan keamanan untukmu”.

Ikrimah bekata, “Telah engkau lakukan”. “Ya, saya telah meminta kepadanya, dan ia memberi jaminan keamanan untukmu”, jawab isterinya, Ummu Hakim.

Saat itu Ikrimah mengajak isterinya bersenggama, tetapi isterinya menolak, seraya bekata, “Engkau masih kafir dan saya sudah menjadi muslimah”, ucap Ummu Hakim. Ikrimah bekata, “Sesungguhnya sesuatu yang menghalangimu dariku adalah sesuatu hal yang besar”.

Ketika Nabi Saw melihat Ikrimah, beliau melompat padanya tanpa memakai selendangnya, karena senang dengan keislaman Ikrimah. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan Ikrimah dihadapan beliau bersama dengan isterinya dengan mengenakan cadar. Lalu, Ikrimah berkata, “Sungguh aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya”. Rasulullah senang sekali dengan keislaman Ikrimah ini.

Maka, beliau bersabda, “Asyhadu Allaa ilaaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadan Abduhu Rasuuluh”. Ikrimah bertanya ,”Kemudian apa lagi”. Beliau Saw, berkata, ‘Aku persaksikan pada Allah dan aku persaksikan pada orang yang hadhir disini, bahwa aku adalah seorang muslim Muhajir”.

Ikrimah berkata, “Sesungguhnya aku memintakan ampun untukku dari segala permusuhan yang pernah aku lakukan padamu, atau perjalanan untuk memerangimu, atau suatu medan di mana aku bertemu dengan mu, atau ucapanku yang mencaci maki dihadapanmu, atau disaat kamu tidak ada”, ucap Ikrimah.

Maka, Rasulullah berdo’a, “Ya Allah, ampunilah dia dari segala dosa permusuhan yang ia lakukan padaku, dan setiap langkahnya yang hendak memerangiku untuk memadamkan cahaya agama-MU, dan ampunilah dari segala dosa penghinaan dihadapanku atau di saat aku tidak ada”.

Sejak itu, Ikrimah, berkata, ‘Saya puas. Demi Allah, wahai Rasullullah, tidaklah saya memberikan hartaku untuk menghalangi perjuanganmu, kecuali hari ini saya akan melipatgandakan hartaku untuk mendukung perjuanganmu di jalan Allah. Kemudian, saya akan berjihad sampai saya terbunuh”.

Abdullah bersaksi, “Ikrimah senantiasa terus berjuang di jalan Allah sampai terbunuh. Semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.