Senin, 22 Mei 2017

Sikap Seorang Muslim Ketika Mendengar Gosip (Ghibah)

Ghibah menurut bahasa dapat diartikan menggunjing atau gosip. Sedangkan menurut istilah ghibah berarti membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari kesalahan orang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang dipergunjingkan.

Ghibah juga dapat diartikan, menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang lain atau sesama jika ia mendengarnya. Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya.

Perilaku ghibah dilarang oleh agama, karena dapat merugikan pada diri sendiri maupun orang lain. Perilaku ghibah diibaratkan memakan bangkai saudaranya yang sudah meninggal. Firman Allah Swt

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al hujurat: 12 )

Adapun sikap kita apabila mendengar ghibah atau menggunjing (gosip). dijelaskan oleh Imam Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar.

Imam Nawawi ra mengatakan, “Ketahuilah, hal yang seharusnya dilakukan seseorang yang mendengar seorang muslim dipergunjingkan, maka hendaklah dia mencegah dan menghentikan pembicaraan itu. Andaikan orang yang menggunjing itu tidak mau berhenti setelah diingatkan dengan kata-kata, maka hendaklah diingatkan dengan tangan.

Seandainya orang yang mendengar ghibah tadi tidak mampu mengingatkan dengan tangan maupun dengan lisan, maka hendaklah dia meninggalkan tempat itu. Apabila dia mendengar gurunya, orang yang berjasa kepada dirinya atau orang yang memiliki kelebihan dan keshalihan dipergunjingkan maka hendaknya ada perhatian lebih terhadap apa yang telah dijelaskan di atas.” (Al-Adzkar, hal 294)

Dari penjelasan imam Nawawi tersebut bisa kita ambil kesimpulannya sebagai berikut,

1. Apabila mendengar seorang di pergunjingkan maka hendaklah di cegah dan dihentikan mengunjing tersebut.

2. Apabila orang yang menggunjing tersebut tidak mau menghentikan menggunjingnya setelah dicegah maka ingatkanlah dengan tangan. Maksudnya dengan kekuasaan kita atau kita panggil orang yang berkuasa apabila kita tidak ada kuasa.

3. Apabila sudah diingatkan dengan kata-kata dan dengan tangan, orang yang menggunjing tersebut masih juga jalan terus maka sebagusnya kita meninggalkan tempat tersebut.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an,

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan apabila kalian melihat orang-orang yang mengejek ayat Kami, maka berpalinglah dari mereka hingga mereka mebicarakan pembicaraan yang lainnya. Dan apabila kalian dilupakan oleh Syaithan, maka janganlah kalian duduk bersama kaum yang dzolim setelah kalian ingat.” (QS. Al-An’am : 68)

Apabila kita bisa menyelematkan saudara-saudara kita dari gunjingan orang lain Insya Allah kita akan diselamatkan Allah Swt kelak pada hari kiamat dan dibebaskan dari neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.

Dari Abu Darda’ ra, beliau menuturkan bahwa Nabi Saw telah bersabda,

“Barang siapa membela kehormatan saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, VI/450 dan Tirmidzi, IV/327)

Nabi Saw juga bersabda,

“Barang siapa membela daging (kehormatan) saudaranya dari gunjingan orang lain, maka Allah pasti akan membebaskannya dari Neraka.” (HR.  Ahmad, VI/461)

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku ghibah antara lain :

1. Menimbulkan fitnah.

2. Menyebabakan perpecahan dan permusuhan

3. Merusak nama baik pada diri sendiri maupun orang lain.

4. Dapat merusak keimanan.

Demikianlah sahabat bacaan madani sikap yang harus kita kerjakan apabila kita mendengar orang lain menggunjing. Mudah-mudahan kita bisa menjauhkan diri dari menggunjing. Aamiin.

1 komentar:

  1. Iya nih ..saya gak suka ug gini..selama saya tinggal di kalimantan gak ada tuh yang bicarakan ane ...malah kita suka bercanda...giliran gw dijawa ...eh cewe2 nya rada ngatur gitu..kamu tuh ini lah kamu tih itu lah kaya dia paling bener aja..terus digunjing deh...gw bingung samaa org kaya gini...semua terasa gak enak..jadinya...saran gw untuk org kaya gini nih..buat dia tau kalo kita sudah tau tentang gossip mereka kemarin..minta maap ..sesuai keinginan mereka ...dan akhirnya ya jangan terlalu bergaul dg mereka karena bagi saya bergaul dg mereka hanya akan menggunjingkan yang lainnya :')..jadi biar saya saja...alhamdulillah dapat pahala

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.