Minggu, 17 September 2017

Kemajuan Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Dinasty Abbasiyah

Perkembangan peradaban  pada masa Dinasti Abbasiyah mengalami masa keemasan dan dikenang sebagai masa golden age atau peradaban emas kebudayaan dan peradaban Islam. Diantara kemajuan-kemajuan- tersebut meliputi berbagai bidang, meliputi hampir seluruh aspek kehidupan  mulai dari kemajuan di bidang politik dan pemerintahan, kemajuan di bidang sosial budaya, kemajuan ekonomi dan kemajuan ilmu-ilmu keagamaan. Kemajuan-kemajuan tersebut  melahirkan berbagai bentuk-bentuk  wujud kebudayaan yang kemudian menjadi  bukti  pencapaian  kemajuan kebudayaan/peradaban Islam.

Sistem Sosial.
George Zaydan dalam bukunya Tamaddun al-Islam menggambarkan pada masa Bani Abbasiyah, masyarakat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas khusus dan kelas umum.

1. Kelas khusus terdiri dari:
a. Khalifah.
b. Keluarga Khalifah, Bani Hasyim.
c. Para pejabat negara.
d. Para bangsawan yang bukan Bani Hasyim, yaitu Bani Quraisy.
e. Para petugas khusus seperti anggota tentara dan para pegawai istana.

2. Kelas Umum.
a. Para seniman.
b. Para ulama, fuqaha dan pujangga.
c. Para saudagar dan pengusaha.
d. Para tukang dan petani.

Namun demikian, untuk menciptakan keadilan sosial kekhalifahan Dinasti Abbasiyah membuat kebijakan membentuk Badan Negara yang anggotanya terdiri dari wakil semua golongan. Tugasnya untuk melayani masyarakat dari berbagai golongan. Tidak ada perbedaan suku, kelas sosial dan agama. Di dalamnya para wakil golongan bebas berpendapat di depan khalifah.
Baca Juga :


Dalam lindungan kebijakan ini pula, masyarakat non muslim dilindungi dan diberikan hak-haknya sebagai warga negara. Mereka bebas melaksanakan berbagai aktivitas keagamaannya. Bahkan beberapa orang non muslim pernah menduduki jabatan penting di pemerintahan, seperti Gabriel bin Bakhtishu.

Sistem Ekonomi.
Perekonomian Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan dan pertanian. Di berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah terdapat  kegiatan-kegiatan industri diantaranya, Industri  kain linen di Mesir, sutra di Syiria dan irak, kertas di  Samarkand, serta berbagai produk pertanian seperti gandum dari Mesir dan Kurma dari Irak Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain.

Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan sehingga hubungan perdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia. Hubungan dagang dengan dunia luar jazirah Arab telah membuktikan bahwa masa Abbasiah hubungan diplomatik dalam bidang ekonomi perdagangan sudah dibangun sebelum orang Arab terjun ke dunia perdagangan. Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan Barat semakin melambungkan perekonomian Abbasiyah.

Untuk mendukung kegiatan perdagangan berbagai sarana pendukung didirikan seperti: membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-jalan yang dilewati kafilah dagang, membangun armada-armada dagang, membangun armada  pertahanan laut untuk melindungi parta-partai negara dari serangan bajak laut, dan lain-lain. Usaha-usaha tersebut sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan perdagangan dalam dan  luar negeri, karena para kafilah-kafilah dagang  dapat  leluasa melintasi segala negeri, bahkan kapal-kapal dagang Abbasiyah dikenal mampu mengarungi tujuh lautan.

Dalam bidang pengembangan  perdagangan Khalifah membela dan menghormati kaum petani, bahkan meringankan pajak hasil bumi dan ada beberapa yang dihapuskan sama sekali. Pertanian berkembang pesat karena pemerintahannya berada pada pemerintahan yang subur di tepi sungai Sawad. Tanaman asli terdiri dari gandum, padi, kurma, wijen kapas dan rami. Sayuran segar  sepert, kacang, jeruk,terong, tebu dan anek ragam bunga.

Dinasti Abbasiyah juga sudah mengenal mata uang dinar. Khalifah Abbasiyah yang pertama menerbitkan dinar adalah Abu Al-Abbas Abdullah bin Muhammad, pada 749 M. Ia mengganti corak koin, kalimat Muhammad Rasulullah dipakai mengganti Allah Ahad, Allah Al-Samad, lam Yalid wa lam yulad, pada sisi belakang koin.

Selama masa Abbasiyah dinar emas juga diterbitkan di Mesir dan Damaskus dengan menggunakan kata-kata yang sama dengan gambar dan cetakan yang ditulis dalam dinar Bani Umayyah, kecuali tanggal penerbitan. Selama masa Abu Jafar Al-Mansur, koin baru diterbitkan di Teheran dan Provinsi-provinsi lain (145 H). Pada koin-koin tersebut terlihat nama dan gelar putra Mahkota (diperintahkan oleh Al-Mahdi Muhammad bin Amir Al-Mukminin).

Sistem Budaya.
Di masa Bani Abbassiyah terjadinya asimilasi Arab dengan non Arab dan perluasan wilayah telah melahirkan kemajemukan warga negara. Warga negara terdiri dari berbagai suku bangsa, dan agama. Apa yang terjadi dalam unsur bangsa, terjadi pula dalam unsur kebudayaan. Dalam perkembangan kebudayaan, berkembang corak kebudayaan, yang berasal dari beberapa bangsa. Ada empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi bangunan kebudayaan pada masa Abbasiyah, yaitu:

1. Kebudayaan Persia; pengaruh kebudayaan Persia terjadi diantaranya karena 2 faktor :

a.Pembentukan lembaga wizarah.
b.Pemindahan ibukota.

2. Kebudayaan India; pengaruh India dalam membentuk kebudayaan Islam terjadi dengan dua cara:

a.Secara langsung, kaum muslimin berhubungan dengan orang-orang India.
diantaranya  melalui perdagangan.
b.Secara tidak langsung, kebudayaan India masuk ke dalam kebudayaan Islam lewat kebudayaan Persia.

3. Kebudayaan Yunani; pusat-pusat kebudayaan Yunani setelah berada di tangan kaum muslimin dilakukan perubahan dan pengembangan diantaranya:

a. Jundaisabur, sekolah tinggi kedokteran berbahasa Yunani.
b. Harran, pusat pertemuan berbagai peradaban.
c. Iskandariyyah, Ibukota Mesir waktu menjadi jajahan Yunani,

4. Kebudayaan Arab; pengaruh kebudayaan Arab masuk melalui penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan bahasa agama.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kemajuan atau perkembangan Kemajuan Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya zaman keemasan Dinasty Abbasiyah. Sumber Buku SKI MTS Kelas VIII. Kementerian Agama Republik Indonesia. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.