Minggu, 05 November 2017

Kandungan Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159 Tentang Tawakal atau Berserah Diri

Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa.
Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159.


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran : 159)

Kandungan Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159.
Ayat ini mengandung pesan-pesan mulia bagi umat Nabi Muhammad Saw. Melalui ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw. memiliki kepribadian yang lemah lembut, santun, dan berbudi pekerti luhur. Akhlak mulia Rasulullah saw. tersebut merupakan rahmat dari Allah Swt. Rahmat Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi kehidupan seorang manusia. Kita harus berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt. Usahausaha untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. diantaranya dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Rasulullah saw. tidak bersikap keras dan tidak berhati kasar kepada orang-orang di sekeliling Nabi. Jika Nabi bersikap keras dan berhati kasar tentu orang-orang di sekeliling Nabi akan menjauhkan diri. Pada dasarnya setiap orang ingin diperlakukan lemah lembut dan dihargai pendapatnya. Sikap keras dan kasar kepada orang lain hanya akan menyemai permusuhan. Padahal Islam mengajarkan kasih sayang kepada sesama. Sikap santun, lemah lembut seperti ini harus ditunjukkan dalam pergaulan sehari-hari. Akhlak mulia seperti ini akan menarik simpati orang lain sehingga mereka makin dekat dan akrab dengan kita.

Melalui ayat ini Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk memaafkan dan memohonkan ampun atas dosa dan kesalahan orang lain, terutama sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw. Demikian pula dengan kita, sebelum seseorang meminta maaf kepada kita hendaknya kita memberi maaf terlebih dahulu. Dengan saling memaafkan maka hidup menjadi tenang, harmonis dan tercipta kerukunan.

Lebih dari itu, ayat ini juga memerintahkan untuk mendoakan orang lain agar mendapat ampunan dari Allah Swt. Berdoa kepada Allah Swt. merupakan inti ibadah dalam Islam. Melalui doa itu kita meminta segala sesuatu kepada Allah Swt. Dan kita berharap Allah Swt. mengabulkan semua doa kita. Namun, Islam mengajarkan untuk mendoakan orang lain, bukan hanya berdoa untuk diri sendiri. Di antara doa terbaik untuk orang lain adalah berdoa agar Allah Swt. mengampuni semua dosa dan kesalahannya.

Nabi Muhammad Saw. adalah manusia paling sempurna di muka bumi dan tentu bisa menyelesaikan semua masalah dengan petunjuk Allah Swt. Meski demikian, Nabi Muhammad Saw. bermusyawarah dengan para sahabat untuk menyelesaikan masalah. Nabi Muhammad saw. mengajak para sahabat untuk ikut memikirkan solusi atas masalah yang dihadapi ketika itu. Musyawawah bertujuan mencari solusi terbaik atas sebuah masalah. Agar tujuan ini tercapai, perlu dijunjung tinggi etika bermusyawarah.

Etika tersebut diantaranya bersikap lemah lembut, santun dalam berpendapat, menghargai pendapat orang lain, dan tidak mudah menyalahkan orang lain. Jika hasil musyawarah sudah diputuskan maka semua harus menerima dan melaksanakannya. Hasil musyawarah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan bertawakal kepada Allah Swt. Allah Swt. mencintai orang-orang yang bertawakal. Tawakal artinya menyerahkan hasil usaha kepada Allah Swt. Manusia wajib berusaha sekuat tenaga, setelah itu pasrahkan hasilnya kepada Allah Swt.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kandungan Al-Qur’an surat Ali Imran Ayat 159. Tentang tawakkal atau berserah diri kepada Allah Swt. Semoga kita selalu optimis dan jauh dari sifat putus asa. Aamiin. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.