Minggu, 05 November 2017

Kandungan Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53 Tentang Optimis dan Larangan Putus Asa

Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan.

Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)

Kandungan Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.

Di dalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas agar tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya adalah perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Hukum dan ketentuan Allah Swt sudah tertulis di dalam Al-Qur’an dan al-Hadis.

Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Hadis adalah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa. Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera dimintakan ampunan (magh!rah) kepada Allah Swt. Allah Swt. memiliki sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Allah Swt. akan mengampuni semua dosa asalkan hamba-Nya mau bertaubat. Artinya memohon ampunan kepada Allah Swt. Taubat juga mengandung pengertian menyesali perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, serta mengikutinya dengan kebajikan. Taubat yang demikian disebut taubat nasuha (taubat yang sebenarbenarnya). Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristigfar.

Mengapa demikian? Karena bisa jadi kita ini melakukan dosa yang tidak disengaja, baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah Swt. Dosa kepada Allah Swt. bisa diampuni dengan cara membaca kalimat istigfar. Namun, dosa kepada sesama manusia tidak cukup hanya dengan membaca istigfar. Di samping istighfar harus ada permintaan maaf kepada orang yang bersangkutan.

Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk sikap tercela. Sebagai seorang mukmin kita harus selalu optimis akan mendapat rahmat Allah Swt. Rahmat Allah Swt. akan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa dan salah, kecuali para Nabi dan Rasul. Dosa dan kesalahan tersebut jangan sampai membuat kita putus asa dari rahmat Allah Swt.

Setan akan selalu menggoda orang beriman supaya terjerumus ke dalam dosa. Setelah terjerumus ke dalam dosa, setan akan menanamkan sifat putus asa dalam diri manusia. Orang-orang yang berdosa akan merasa hina di hadapan sesama manusia dan di hadapan Allah Swt. Kemudian ia akan larut dalam kesedihan. Setelah larut dalam kesedihan, setan akan membisikkan ke dalam hati manusia bahwa Allah Swt. tidak mungkin memberi ampunan, karena dosa-dosanya sangat besar. Dan pada akhirnya manusia akan putus asa dari rahmat Allah Swt.

Rasulullah Saw. dalam sebuah hadisnya juga melarang berputus asa. Perhatikan nasihat Rasulullah Saw. kepada dua orang pemuda berikut ini:

Pada suatu hari ada dua orang pemuda menemui Nabi Saw. Saat itu Nabi Muhammad Saw sedang memperbaiki sesuatu atau sedang membangun suatu bangunan. Kedua pemuda itu berkeluh kesah kepada Nabi Saw. Ketika Nabi Saw. selesai dengan pekerjaan tersebut, beliau memanggil kedua pemuda itu dan bersabda,

Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih bisa bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apa pun, lalu Allah ‘Azzawajalla memberinya rezeki.” (HR. Ahmad)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kandungan Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 53 tentang optimis dan larangan putus asa. Semoga kita selalu optimis dan jauh dari sifat putus asa. Aamiin. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Kunjungilah www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.