Senin, 25 Desember 2017

Sumber Tasawuf Berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah

1. Al-Qur’an (ayat-ayat Allah)
Muḥammad Amin al-Kurdy mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu dapat digunakan untuk mengetahui kebaikan dan keburukan jiwa serta cara membersihkannya dengan sifat-sifat yang terpuji.

Dalam hal ini, sumber tasawuf termaktub dalam al-Qur’an Surah Al-A’la Ayat 14-15;

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ

Artinya: "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang." (QS. al-A’la: 14-15)

Baik buruknya perilaku manusia bergantung pada hatinya. Hati yang jernih akan membawa pada kedamaian dan ketenteraman, serta memancarkan sikap dan tindakan yang menyejukkan sesama serta lingkungan sekitarnya. Sedangkan, hati yang kotor membawa kekacauan, keresahan, dan kebrutalan yang berdampak pada kehancuran manusia dan lingkungannya. Hati yang bening akan terwujud pada diri manusia ketika ia menjalin hubungan dengan Yang Mahasuci. Dalam hal ini, Allah SWT. berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. ar-Ra’d/13:28)

Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Anfal ayat 17, yaitu

وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ

Artinya: "Tidaklah engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah-lah yang melempar." (QS. al-Anfal: 17)

Selanjutnya, paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, merupakan ajaran dasar dari tasawuf. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Baqarah: 186).

2. As Sunnah (Rasulullah).
Rasulullah Saw hidup sangat sederhana, terkadang mengenakan pakaian tambalan, tidak makan atau minum kecuali yang halal, dan setiap malam senantiasa beribadah kepada Allah Swt., sehingga Siti Aisyah bertanya, “mengapa engkau berbuat begini, ya Rasulullah padahal Allah Swt senantiasa mengampuni dosamu?”

Rasulullah menjawab “apakah engkau tidak menginginkanku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah?”.

Selain dari itu di dalam hadis Rasulullah banyak dijumpai keterangan yang berbicara tentang kehidupan rohaniah manusia yang dapat difahami dengan pendekatan tasawuf, seperti hadis;

“Barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal tuhannya.”

“Senantiasa hamba-Ku itu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga aku mencintainya. Maka tatkala mencintainya, jadilah Aku pendengarnya yang dia pakai untuk mendengankan dan lidahnya yang dia pakai untuk berbicara dan tangannya yang dia pakai untuk mengepal dan kakinya yang dia pakai untuk berjalan; maka dengan Kulah dia mendengar, melihat, berbicara, berfikir, meninjau dan berjalan.”

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang sumber tasawuf berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah. Sumber Buku Akhlak Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.