Senin, 01 Januari 2018

Ide-ide Tokoh Pembaharu Islam

a. Muhammad Ali Pasha (1789-1807 M)
Menurut pandangan Muhammad Ali Pasha, salah satu gagasan yang paling tepat untuk memajukan umat Islam adalah dengan gerakan penerjemahan. Gerakan penerjemahan di abad ke-19 ini terjadi ketika barat dalam keadaan maju, sedangkan Islam dalam masa kemunduran. Dengan penerjemahan buku buku Eropa itu, akhirnya orang-orang Mesir mulai mengenal barat.

Mereka juga mengenal filsafat Yunani dan adat istiadat barat yang berlainan jauh. Penerjemahan menjadi gerbang bagi orang-orang Mesir mengenali barat. Tidak hanya dengan membuat gerakan penerjemahan, Muhammad Ali Pasha juga mengundang orang-orang Eropa untuk melatih milternya. Ia juga mendirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Prancis untuk belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi barat di Prancis.

b. Al-Tahtawi.
Diantara ide dan gagasan Al-Tahtawi adalah terkait pendidikan. Menurutnya pendidikan bersifat universal. Artinya, pendidikan hendaklah menjadi hak semua golongan, baik kaum lelaki maupun perempuan. Dan, masyarakat yang terdidik lebih mudah dibina dan dapat menghindari pengaruh negatif. Selain itu, pendidikan bukan hanya terbatas pada kegiatan belajar mengajar, melainkan juga membentuk kepribadian dan menanamkan patriotisme. Bagi Al-Tahtawi, patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang berperadaban.

c. Jamaluddin Al-Afghani.
Diantara gagasan Al-Afghani adalah bahwa Islam mundur bukan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman, sebagaimana anggapan orang. Umat Islam mundur justru karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya dan mengikuti ajaran-ajaran yang datang dari luar Islam. Ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, menurut Al-Afghani tinggal di atas kertas. Selain itu, lemahnya persaudaraan antar umat Islam juga termasuk penyebab terbesar dari kemunduran umat Islam. Tidak hanya di kalangan awam, bahkan di kalangan alim ulama, persaudaraan antar sesama muslim hampir hilang. Oleh sebab itu, menurut Al-Afghani, persatuan umat Islam mesti diwujudkan kembali untuk mencapai kemajuan. Hanya dengan bersatu dan bekerja sama satu sama lain, Islam akan meraih kembali kemajuannya.

d. Muhammad Abduh.
Muhammad Abduh berpandangan bahwa penyakit yang melanda negaranegara Islam adalah kerancuan pemikiran agama umat Islam akibat datangnya peradaban barat dan adanya tuntutan modernisasi. Kaum Muslimin menghadapi kemunduran yang berkepanjangan sehingga mereka tidak siap menghadapi modernisasi. Ia berpendapat bahwa sebab kemunduran umat Islam adalah sikap jumud di tubuh umat Islam. Jumud yaitu keadaan statis sehingga umat tidak siap menerima perubahan. Sikap itu akhirnya membawa umat pada kemunduran umat.

e. Rasyid Ridha.
Diantara gagasan pembaharuannya adalah reformasi dunia pendidikan yakni dengan menambahkan kurikulum baru dalam sekolah-sekolah Islam. Kurikulum tersebut seperti teologi, sosiologi, filsafat, ilmu bumi, sejarah, ekomoni, ilmu kesehatan, dan bahasa asing. Bukti konkret Rasyid Ridha dalam menuangkan pembaharuannya dalam Islam, dituangkan dalam sebuah tafsir yang terkenal yaitu Tafsir Al-Manar.

f. Sultan Mahmud II.
Perubahan penting yang dilakukan Sultan Mahmud II dan yang kemudian berpengaruh besar pada pembaharuan dalam Islam adalah perubahan dalam dunia pendidikan. Sehingga, Sultan Mahmud II menginstruksikan agar dalam madrasah-madrasah ditambah dengan kurikulum umum. Bahkan, secara khusus Sultan Mahmud II mendirikan Sekolah Umum (Mekteb-I Ma’arif) dan Sekolah Sastra (Mekteb-I Ulum-u Edibiye). Ia bahkan mendirikan Sekolah Kedokteran, Sekolah Militer, Sekolah Tehnik dan Sekolah Pembedahan.

g. Muhammad Iqbal.
Secara ringkas ide-ide pembaharuan Muhammad Iqbal adalah sebagai berikut:

1. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan Islam, dan pintu ijtihad tidak tertutup.

2. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam berpikir.

3. Perhatian yang berlebihan terhadap zuhud membuat masyarakat kurang memperhatikan masalah-masalah dunia dan kemasyarakatan.

4. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki barat.

Untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Umat Islam, maka Muhammad Iqbal menawarkan konsep dinamisme Islam. Sehingga, umat Islam harus membangkitkan kembali tradisi keilmuan dengan membuka pintu ijtihad.

Hukum Islam tidaklah bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Di dalam ijtihad, terdapat aspek perubahan. Dan, dengan adanya perubahan itulah, dinamika umat manusia berasal. Paham dinamisme Islam inilah yang membuat Iqbal mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang Ide-ide Tokoh Pembaharu Islam. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2016. Kujnjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.