Selasa, 02 Januari 2018

Pengertian Rawi Hadits dan Syarat-Syarat Rawi

Pengertian Rawi Hadits.
Rawi yaitu orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Rawi pertama adalah para sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang membukukannya, seperti Imam Bukhari , Imam Muslim, Imam Ahmad dan lain-lain.

Syarat-syarat Rawi
a. Adil.
Adil dalam konteks studi hadis berbeda dengan adil dalam konteks persaksian atau hukum. Menurut muhaddisin yang dimaksud dengan adil adalah istiqamatuddin dan al-muru’ah. Istiqmatuddin adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi perbuatan-perbuatan haram yang mengakibatkan pelakunya fasik. Sedangkan, al-muru’ah adalah melaksanakan adab dan akhlak yang terpuji dan meninggalkan perbuatan yang menyebabkan orang lain mencelanya.

b. Muslim.
Menurut ijma’ seorang rawi pada waktu meriwayatkan suatu hadis maka ia harus Muslim. Periwayatan kafir tidak sah. Seandainya seorang fasik saja kita disuruh klarifikasi, maka lebih-lebih rawinya yang kafir. Kaitan dengan masalah ini berdasarkan firman Allah Swt.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat (49) : 6).

c. Balig, 
d. Berakal, 
e. Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar dan 
f. Tidak sering melakukan dosa kecil. 
g. Dabit, dabit mempunyai dua pengertian yaitu:

1) Dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa yang sering disebut dengan istilah dlabit al-shadri.

2) Dabit dalam arti dapat memelihara kitab hadis dari gurunya sebaikbaiknya, sehingga tidak mungkin ada perubahan yang disebut dengan dlabit al-kitabah.

Berikut ini adalah daftar Para sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis (al-muktsiruna fil-hadis) atau disebut juga bendaharawan hadis antara lain:

a. Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadis.
b. Abdullah bin Umar, meriwayatkan 2.630 hadis.
c. Anas bin Malik, meriwayatkan 2.286 hadis.
d. Aisyah Ummul Mukminin, meriwayatkan 2.210 hadis.
e. Abdullah bin Abbas, meriwayatkan 1.660 hadis.
f. Jabir bin Abdullah, meriwayatkan hadis 1.540 hadis.
g. Abu Sa’id Al-Khudri, meriwayatkan 1.170 hadis.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian rawi hadits dan syarat-syarat perawi hadis. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Al-Qur'an Hadis Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2014. Kujnjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.