Sabtu, 17 Februari 2018

Pengertian Al Haudh (Telaga) Rasulullah Saw di Padang Mahsyar dan Sifat-sifatnya

Pengertian Al Haudh.
Al Haudh dalam arti bahasa adalah Telaga.Dalam bahasa Arab, Al Haudh artinya “Air yang tergenang dalam jumlah besar, tetapi bukan lautan”. Al Haudh adalah tempat berkumpulnya air di tanah Mahsyar yakni telaga yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Saw. dan ummatnya sebagai bentuk pernghargaaan atau kemuliaan bagi mereka. Keberadaan Al Haudh adalah kepastian.Tidak bisa diingkari dan diragukan keberadaannya.

Keyakinan akan adanya telaga di hari kiamat merupakan suatu akidah yang dilandasi hadits sahih bahkan mutawatir dan ijma’ para ulama. Imam as-Suyuthy menyebutkan bahwa hadits yang menceritakan adanya telaga di hari kiamat, telah diriwayatkan oleh lebih dari lima puluh sahabat Nabi Saw.

Telaga yang ada di padang mahsyar kelak jumlahnya bukanlah hanya satu saja, namun jumlahnya banyak sekali sebanyak para nabi yang Allah Swt utus ke muka bumi. Rasulullah Saw. Bersabda

“Sesungguhnya setiap nabi mempunyai telaga, mereka membanggakan mana telaganya yang paling banyak di datangi dan saya berharap telagaku yang paling banyak pengunjungnya." (HR. Tirmidzi)

Telaga Rasulullah Saw bermata air dari sebuah sungai di surga yang bernama sungai al-Kautsar. Darinyalah gemercik air surga mengaliri telaga tersebut, melewati dua pancuran istimewa, yang pertama terbuat dari emas dan yang lainnya dari perak. Nabi Saw bersabda,

“Air mengalir dengan deras ke dalamnya melalui dua pancuran dari surga. Salah satunya terbuat dari emas dan yang kedua dari perak”. (HR. Muslim dari Tsauban)

Menurut al-Qurtubi dalam kitabnya At tadzkirah nabi Saw. mempunyai dua haudh yaitu :

Pertama : Haudh (telaga) yang berada di Mahsyar yaitu pada saat seluruh manusia berdiri selama 50 ribu tahun kepanasan, kehausan, dan merasakan kepedihan ketika berada di Mahsyar.

Kedua :Haudh nabi yang berada di surga. Keduanya di sebut dengan kautsar.

Nabi Saw. memberikan bermacam-macam gambaran haudh yang beliau miliki dengan tujuan memberikan motivasi kepada umatnya agar melakukan hal yang membuat mereka bisa mendatangi haud tersebut dan meminum airnya, lalu beliau menyebutkan sifat-sifat haudh sebagai berikut :airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, panjang dan lebarnya sama, luasnya antara Aelah dan San’a, jumlah gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit, orang yang meminum airnya tidak akan kehausan selamanya. Gambaran tentang haudh di sebutkan dalam beberapa hadis di antaranya :

“Sesungguhnya telagaku sejauh jarak dari Ailah (Palestina) dan ‘Adn (Yaman). Airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu dengan susu. Bilangan bejananya lebih banyak dari bilangan bintang.Dan aku akan menghalaunya sebagaimana seseorang menghalau orang dari telaganya.” (HR. Muslim)

Karena telaga Rasul Saw. paling banyak pengunjung yang akan mereguk airnya, maka gelas-gelas yang tersedia di sana pun amatlah banyak. Nabi Saw. menjelaskan dari Ibnu Umar,

"Gelas-gelas telagaku sebanyak bintang-bintang di langit." (HR. Ahmad)

Pada saat di Mahsyar nanti banyak sekali manusia yang datang ke haudh Nabi Saw. tetapi mereka ditolak dan tidak dizinkan, hal itu karena semasa di dunia mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka terhalangi untuk mencapai haudh. Di antara orang-orang yang terhalang dari haudh nabi Saw. adalah :

a. Orang yang berpaling dari agama Allah Swt.
b. Orang yang membuat bid’ah.
c. Orang yang menyimpang dari kelompok mayoritas Islam.
d. orang yang dengan terang-terangan melakukan dosa besar.
e. Orang yang berlebihan dalam berbuat kezhaliman.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian Al Haudh (telaga) Rasulullah Saw di Padang Mahsyar dan sifat-sifatnya. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.