Selasa, 21 Agustus 2018

Biografi dan Sejarah Wali Songo Sunan Drajat yang bernama Raden Qosim

Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli Sunan Drajad adalah Raden Qosim, beliau putera Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati dan merupakan adik dari Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang.

Sunan Drajat terkenal dengan kegiatan sosialnya. dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang Macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafat pada 1522.

Raden Qosim yang sudah mewarisi ilmu dari ayahnya kemudian diperintah untuk berdakwah di sebelah barat Gresik. Dakwah pertama yang dilakukan oleh Raden Qasim adalah perjalanan menuju desa Jelag. Di sana Raden Qosim mendirikan pesantren. Karena caranya menyiarkan agama Islam yang unik maka banyak orang yang datang berguru kepadanya. Setelah menetap satu tahun di desa Jelag, Raden Qosim berdakwah menuju ke arah selatan, kira-kira berjarak 1 km, di sana beliau mendirikan langgar atau surau untuk berdakwah.

Tiga tahun kemudian secara mantap beliau membangun tempat berdakwah yang strategis, yaitu di tempat ketinggian yang disebut Dalem Duwur. Di bukit yang disebut Dalem Duwur itulah yang sekarang dibangun Museum Sunan Drajad. Adapun makam Sunan Drajad terletak di sebelah barat Museum tersebut.

Beliau mempergunakan kesenian rakyat sebagai alat dakwah. Di museum yang terletak di sebelah timur makamnya terdapat seperangkat bekas gamelan Jawa, hal itu menunjukkan betapa tinggi penghargaan Sunan Drajad pada kesenian Jawa.

Dalam catatan sejarah wali songo, Raden Qosim disebut sebagai seorang wali yang hidupnya paling bersahaja, walau dalam urusan dunia beliau juga rajin mencari rezeki. Hal itu disebabkan sikap beliau yang dermawan. Di kalangan rakyat jelata beliau bersifat lemah lembut dan sering menolong mereka yang menderita.

Di bidang kesenian, di samping terkenal sebagai ahli ukir beliau juga orang yang pertama kali menciptakan Gending Pangkur. Hingga sekarang gending tersebut masih disukai rakyat Jawa. Nama Sunan Drajad disematkan kepada beliau karena beliau bertempat tinggal di sebuah bukit yang tinggi, seakan melambangkan tingkat ilmunya yang tinggi, yaitu tingkat atau derajat para ulama muqarrobin, ulama yang dekat dengan Allah SWT.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang biografi dan sejarah Wali Songo Sunan Drajat yang bernama Raden Qosim. Sumber Buku SKI Kelas XII MA. Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.