Rabu, 21 Agustus 2019

Mengingat Nikmat dengan Senantiasa Bersyukur

Oleh Rizki Ilham Baihaqi rizkiilhambaihaqi@gmail.com

Tahukah bahwa ketika kita merasa kepanasan karena sinar matahari yang menyengat setiap lapisan kulit di tubuh kita merupakan salah satu kenikmatan yang Allah Swt berikan? mungkin kita lebih sering mengeluh ketika matahari menyengat tubuh, padahal tanpa kita sadari bahwa itu kenikmatan dari Allah SWT.

Baiklah…bayangkan ketika kita merasakan angin berhembus menyapu setiap keringat yang kita keluarkan, betapa sejuknya meskipun itu hanya angin yang datang 5 detik saja berlalu di tubuh kita, kita akan merasakan sejuk yang luar biasa dari angin sepoi karena kita merasakan kepanasan, akan tetapi jika kita tidak merasakan kepanasan kemudian datang angin menyapu tubuh.

Begitu pula, kita tidak akan merasakan nikmatnya berselimut jika kita tidak pernah merasa kedinginan, kita tidak akan merasakan enaknya menggaruk kulit jika kita tidak merasa gatal, dan kita tidak akan merasakan nikmat yang luar biasa dalam tidur jika kita tidak merasa lelah, maka bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang Allah Swt telah berikan. Syukur adalah salah satu sifat yang merupakan hasil refleksi dari sikap tawakal. Secara bahasa, syukur mengandung arti “sesuatu yang menunjukan kebaikan dan penyebarannya”. 

Sedangkan secara syar’i, pengertian syukur adalah “memberikan pujian kepada yang memberikan segala bentuk kenikmatan (Allah swt) dengan cara melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, dalam pengertian tunduk dan berserah diri hanya kepada-Nya”.

Manusia (al-insan) merupakan mahluk Allah Swt yang paling sempurna, dan paling banyak menerima karunia-Nya, dibanding dengan yang lainnya. Namun, seringkali manusia lupa mensyukuri semua karunia itu. Padahal, karunia Ilahi yang datang silih berganti tanpa pernah kita syukuri hanya akan menambah kemurkaan Allah Swt semata.

Banyak nikmat Allah Swt telah kita sia-siakan. Dari yang terkecil hingga besar. Bayangkan, seandainya udara yang kita hirup dihargai dengan uang. Berapa banyak uang yang kita keluarkan hanya untuk membeli udara.

Belum lagi air yang setiap hari kita pakai. Alangkah Maha Pemurahnya Allah Swt.Berjalan dengan kedua kaki, melihat dengan kedua mata, dan bernafas merupakan nikmat yang tidak bisa tidak kita syukuri. Allah Swt menciptakan manusia dan menyempurnakan penglihatan, pendengaran, dan mata hati, untuk dapat menjaga kualitas syukur kita atas semua.

Allah Swt akan menambahkan nikmat nya apabila ia bersyukur, sebaliknya Allah Swt menegaskan bagi mereka yang kufur (ingkar) terhadap nikmat Allah SWT, maka adzab-Nya sangat pedih. Firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Pada ayat di atas Allah SWT menegaskan bahwa jika kita bersyukur atas nikmat-Nya, maka Allah akan menambah nikmat kepada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud di sini bisa berbentuk zahir seperti harta yang bertambah ataupun batin seperti ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan shalat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akhirat nanti.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang mengingat nikmat dengan senantiasa bersyukur. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.