Shalat adalah ibadah rutinitas umat Islam setiap harinya, yang didalam ibadah shalat tersebut terdapat gerakan-gerakan yang penuh makna dan manfaat. Bertahun-tahun kita melaksanakan shalat wajib lima waktu bahkan shalat sunat. Gerakannya pun sudah kita hafal di luar kepala. Tapi kita tak sadar bahwa ternyata gerakan-gerakan shalat yang kita lakukan itu mengandung hikmah dan manfaat yang besar bagi kesehatan fisik kita.
Dengan mengetahui setitik hikmah yang terungkap dalam gerakan-gerakan shalat ini, kiranya dapat menambah keimanan serta keyakinan kita terhadap ajaran yang dicontohkan Rasulullah saw. Dan hendaknya hal ini menjadi motivasi yang kuat bagi kita untuk menjalankan shalat yang lebih sempurna lagi sebagaimana yang perintahkan Allah dan Rasul-Nya.
Shalat tidak cukup sekadar “benar” gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumakninah, tenang, dan khusyuk.
Sebagaimana di ketahui bahwa shalat memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pribadi dan kejiwaan seorang mukmin. Allah swt. Berfirman dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya shalat itu mencengah dari perbuatan keji dan mangkar.” (QS.al-‘ankabuut :45)
Shalat memiliki kekuatan mampu merombak kehidupan seseorang dari yang tadinya bergelimang maksiat atau dosa menjadi berbuah ketaatan dan keberuntungan . itu karena antara shalat seorang hamba, maka semakin giat ia menjauhi maksiat. Dan sebaliknya, semakin sering seorang hamba menjauhi shalat, maka sesering itu juga ia berbuat maksiat.
Shalat juga merupakan sumber ketenangan jiwa. Allah swt. Berfirman:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat lah, hanaya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Shalat adalah puncaknya zikir. Shalat berisikan dialog. Komunikasi, dan munajat dengan Allah. Karena itu, semakin sering seseorang menjalani shalat, mengingat kepada Tuhan, maka semakin tenang dan tenteram batinnya.
Selain keajaiban aspek “olah rohani” yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara hamba dengan Tuhanya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban.
Setiap gerakan shalat yang di contohkan Rasullulah saw. Sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Syaratnya, semua gerak tersebut di lakukan dengan benar, tumakninah serta istiqamah (konsisten di lakukan). Tumakninah artinya mengerjakan setiap gerakan-gerakan rukun shalat itu dengan sempurna, tidak tergesa-gesa, yakni diam sebentar untuk menyempurnakan gerakannya. Sedangkan istiqamah artinya menunaikan ibadah shalat itu dengan rutin dan kontinyu.
Mengenai gerakan takbir, diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya dan sebahagian pendapat sejajar dengan telinga. Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk. Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud.
Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu atau telinga, maka otomatis kita membuka dada, memeberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk di alirkan ke bagian otak pengatur kesimbangan tubuh, membuka mata dan telingga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Berkaitan gerakan rukuk, Rasulullah saw. Memerintahkan “Rukuklah dengan tenang (tumaninah).” Ketika rukuk, Rasulullah saw. “Meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut.” (HR Bukhari )
Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya.
Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas system keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha, dan betis belakang. Demikian pula tulang leher , tengkuk , dan saluran syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengahadap ke tempat sujud.
Adapun gerakak I’tidal, Rasullulah saw. Mengajarkan, “Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.”
Apa maknanya? Saat berdiri dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
Tentang gerakan sujud Nabi saw. Mengajar kan , “Selepas itu, sujudlah dengan tenang.”
Apa maknanya? Bila di lakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala , termasuk pula ke mata, telinga, leher dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat di minimalisasi.
Kemudian mengenai gerakan duduk setelah sujud Beliau mengajarkan, “Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.”
Apa maknanya? Cara duduk diantara dua sujud dapat menyeimbangkan system elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga ke lenturan syaraf di bagian paha dalam. Cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki.
Demikianlah sahabat bacaan madani sekilas keterangan tentang beberapa rahasia keistimewaan yang terkandung dalam gerakan-gerakan shalat. Selebihnya tentu masih banyak lagi keistimewaan dan keajaiban yang belum terungkap atau di ketahui.
Dan sebagaimana janji Allah Swt. dalam Al-Qur’an . Allah Swt akan terus memperlihatkan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa apa yang di sampaikan oleh-nya melalui utusan-Nya Muhammad saw. Adalah benar-benar nyata dan terbukti keabsahanya. Firman-Nya:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda(kekuasaan) kami di segala wilayahnya bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-quran itu adalah benar . tidaklah cukup bahwa sesungguhnya tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS.Fushilat:53)
Kunjungilah Selalu http://www.bacaanmadani.com Bacaan yang Mencerdaskan dan Islami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.