Rabu, 23 Maret 2016

7 Hal yang Harus Disegerakan Didunia Ini


Setiap perintah dalam agama Islam pastinya memiliki manfaat yang besar didalamnya. Begitu juga dengan apa yang dilarang dalam agama memiliki hikmah dan manfaat didalamnya, walaupun kita sendiri tidak memahami apa yang terkandung lagi didalam perintah dan larangan itu sendiri.

Dalam beribadah kepada Allah swt. diperlukan niat yang suci semata-semata karena Allah SWT. bukan karena mendapatkan pujian dari manusia. Selanjutnya dalam beribadah dibutuhkan ketenangan, bukan dengan cara tergesa-gesa atau terburu-buru. Sebab pekerjaan yang terburu-buru termasuk sifatnya setan.

Namun ada beberapa hal yang harus kita segerakan di dalam agama Islam dan bukan bermaksud disegerakan karena terburu-buru, Melainkan karena hikmah dan manfaatnya, yaitu : 

1. Menyegerakan Beribadah Apabila Tiba Waktunya.
Awal shalat ditandai dengan berkumandangnya azan, tetapi sering kita temukan, baik itu di pasar, dikantor, atau tempat-tempat lain masih saja mereka yang mengaku  umat muslim sibuk dengann urusannya masing-masing. Mereka tidak bergegas memenuhi panggilan azan untuk shalat, bahkan ada juga dari mereka yang benar-benar melalaikan sholat lima waktu.

Shalat di awal waktu adalah amalan yang paling utama di sisi Allah.
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, ia berkata: 

“Aku bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang paling utama, beliau menjawab: “Shalat di awal waktunya.” (HR. Imam Al Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda : 

“…Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).


2. Menyegerakan Memberi Makan Jamuan.
Menghidangkan makanan tersebut kepada tamu sebagaimana Allah ceritakan tentang Ibrahim ‘alaihis salam,
“Kemudian Ibrahim mendekatkan hidangan tersebut pada mereka.” (Qs. Adz-Dzariyat: 27)

3. Menyegerakan Penyelenggaraan Jenazah.
Jenazah perlu diurus dan dimakankan dengan segera. Jangan ditunda, lebih baik segera dimandikan, dikafani, dishalatkan dan dimakamkan. Dalam salah satu hadits disebutkan mengapa harus mempercepat pemakaman jenazah; jika ia orang yang taat berarti kita mempercepat ia bertemu nikmat-Nya, sedangkan jika ia pendosa berarti kita mempercepat berlepas dari fitnahnya.

Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah, 

“Disunnahkan menyegerakan di dalam menguburkan jenazah. Disunnahkan berjalan dengan cepat ketika menggotongnya dan tidak lambat di dalam berjalan (membawanya). Namun dimakruhkan berjalan dengan sangat cepat karena akan berakibat menimbulkan beberapa kerusakan."

Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, 

“Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ‘Bersegeralah di dalam (mengurus) jenazah’, yaitu bersegeralah di dalam menyelenggarakannya, mengantarkannya dan menguburkannya dan janganlah kalian menunda-nundanya, karena jika ia orang shalih maka kebaikanlah yang kalian persembahkan kepadanya."

4. Menyegerakan Mempersuamikan Anak Perempuan Yang Gadis atau Anak Dara.
Rasulullah menganjurkan para orangtua agar segera menikahkan putrinya jika telah ada pria sekufu yang melamarnya. Menurut banyak ulama, kufu itu dalam urusan agama. Senada dengan hadits lain yang menjelaskan bahwa jika ada pria shalih yang datang melamar hendaklah diterima atau akan ada fitnah dan kerusakan yang terjadi di muka bumi.

Terkadang juga ada gadisnya sendiri yang pilih-pilih sehingga akhirnya pernikahannya selalu tertunda. Bermaksud mencari pria yang sempurna, ternyata malah tidak ada lagi pria yang datang melamarnya.

5. Menyegerakan Akan Membayar Hutang.
Nabi SAW mendatangi seorang laki-laki (yang meninggal dunia) untuk dishalatkan, maka beliau bersabda, artinya:

"Shalatkanlah teman kalian, karena sesungguhnya dia memiliki hutang." Dalam riwayat lain disebutkan: "Apakah teman kalian ini memiliki hutang? Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mundur seraya bersabda, 'Shalatkanlah teman kalian!' Lalu Abu Qatadah berkata, 'Hutang-nya menjadi tanggunganku' . Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Penuhilah (janjimu)!, lalu beliau men-shalatkannya. " HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya:

"Barangsiapa mengambil harta orang (berhutang) dan ia ingin membayarnya, niscaya Allah akan menunaikannya dan barangsiapa berhutang dengan niat menghilangkannya (tidak membayar), niscaya Allah membuatnya binasa." (HR. Al-Bukhari).


6. Menyegerakan Akan Taubat Daripada Dosa.
Manusia merupakan makhluk Allah yang bahkan disebutkan sebagai tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, dan karenanya Allah menyediakan sarana taubat, termasuk shalat wajib dan shalat jum’at. Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, dan karenanya Allah justru akan menggantikan kaum yang tidak pernah berbuat kesalahan. Seandainya kaum itu ada.

Rasulullah Saw bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, Allah akan menggantikan kalian dengan mendatangkan kaum yang mereka berbuat dosa kemudian memohon ampun kepada Allah, maka Allah pun mengampuni mereka.” (HR. Muslim).

Allah SWT menyeru kita untuk bertaubat: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat Nasuha." (QS. At-Tharim:8).

7. Menyegerakan Berbuka Puasa.
Dari Sahal bin Sa’d –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (Muttafaqun Alaihi)

Disunnahkannya menyegerakan buka puasa. Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya menyegerakan buka puasa jika telah diyakini terbenamnya matahari dengan penglihatan, dengan info yang terpercaya, atau dengan dugaan kuat.

Hadits ini menjadi dalil ditetapkannya kebaikan bagi orang yang menyegerakan buka puasa, dan hilangnya kebaikan bagi orang yang mengakhirkannya.

Kebaikan yang dimaksud adalah mengikuti sunnah, tidak diragukan lagi bahwa mengikuti sunnah merupakan sebab kebaikan dunia dan akhirat, di dalam sunan Abi Dawud, 

“Agama ini akan senantiasa menang selama manusia (kaum muslimin, pent) menyegerakan berbuka, karena Yahudi dan Nasrani mengakhirkan buka sampai munculnya bintang”, dan hadits yang semisalnya di dalam shahihain. Penetap syariat (Allah) yang maha bijaksana menuntut kaum muslimin agar tidak menyerupai ahlul kitab dalam ibadah-ibadah mereka, penyegeraan buka puasa merupakan syiar yang membedakan antara puasanya orang islam dengan puasanya ahlul kitab.

Demikianlah sahabat bacaan madani tujuh hal yang harus disegerakan di atas bumi Allah swt ini. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu mendahulukan hal tersebut. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.