Dalam sektor kehidupan apapun di bumi ini tidak akan pernah kita jumpai manusia normal, yang ingin mencapai suatu tujuan tanpa melewati sebuah proses ujian. Ujian adalah management Allah yang memantau manusia yang berkeinginan untuk mencapai sebuah tujuan, agar Allah mengetahui secara otomatis mana yang dengan sungguh-sungguh dan mana yang hanya setengah hati, serta mana yang hanya di mulut saja atau malah sebaliknya.
Di satu pihak cobaan adalah materi yang menjadi isi dari pada ujian, sementara di sisi lain cobaan adalah materi yang menjadi isi daripada adzab. Cobaan mempunyai peran ganda yang Allah kirimkan kepada orang-orang yang sedang duji dan cobaan juga dikirim oleh Allah kepada orang-orang yang sedang diadzab.
Cobaan hidup baik fisik maupun non fisik, akan menimpa semua orang, baik berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai, kerugian harta benda, dan lain sebagainya. Cobaan seperti itu bersifat alami, manusiawi, oleh sebab itu tidak ada seorangpun yang dapat menghindar..Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Baqarah(2):214
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ)۲۱۴)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”.(Qs. At-Taghaabun(64): 15)
Al-Qur’an telah memberi solusi bagi hamba-Nya Cara menghadapi ujian dan cobaan yang menimpanya. Di antaranya:
1. Muhasabah Diri.
Lakukan muhasabah (evaluasi diri) mengapa ujian dan cobaan itu terjadi? Adakah hal tersebut Allah berikan kepada kita sebagai peningkatan kualitas keimanan?. Muasabah ini juga sangat penting agar kita menyadari titik kesalahan dan kekeliruan kita. Sehingga kita dapat bertindak lebih baik di masa-masa selanjutnya.
2. Menerima Dengan Ridha.
Terimalah ujian dan cobaan yang kita hadapi dengan hati yang ridla. Jikapun kita tidak ridla dengan apa yang terjadi, hal itu tidak akan bisa mengubah apa yang telah berlalu. Dengan keridlaan justru hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan lapang untuk menemukan solusi. Sehingga kita dapat bangkit dengan penuh ketegaran melewati ujian tersebut. Sikap ridla juga akan mendatangkan keridlaan serta rahmat Allah atasnya. Firman Allah Qs. At-Taubah(9): 59
وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ)۵۹(
3. Bersabar.
Hal itu sudah dijelaskan dalam Qs. Al-Baqarah (2): 155-157
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ)۱۵۵( الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ)۱۵۶( أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ)۱۵۷)
155. "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,"
156. "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
157. "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
4. Bertaubat Jika Bersalah.
Adakalanya ujian dan cobaan itu diberikan oleh Allah SWT untuk mengingatkan kita atas kesalahan dan kekeliruan yang kita lakukan. Jika kita telah menyadari bahwa ada kekhilafan yang telah kita lakukan, maka bersegeralah untuk bertaubat, yaitu dengan menyesali kesalahan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya dan berusaha untuk menggantinya dengan amal yang lebih baik.
5. Memahami Sunnatullah.
Boleh jadi ibadah kita sudah mantap, akhlak juga sudah baik, tetapi jika perilaku kita terhadap lingkungan di sekitar kita tidak sesuai dengan sunnatullah, maka musibah pun akan tetap datang. Maka kita harus memperbaiki perilaku kita agar tidak bertentangan dengan sunnatullah.
6. Bersyukur.
Seorang mukmin yang memiliki kualitas iman yang tinggi bukan saja menerima ujian dan cobaan yang datang dengan sabar serta ridla, bahkan dia dapat bersyukur. Dia menyadari bahwa sesungguhnya ujian dan cobaan belum seberapa dibandingkan dengan yang diterima orang lain. Ini akan menjadikan ia terus bersyukur, karena merasa Allah SWT masih sayang kepadanya. Ia yakin masih ada nikmat iman dan Islam yang lebih berharga dari dunia dan seluruh isinya.
7. Tetap Optimis.
Tidak ada alasan untuk berputus asa, harapan hari esok lebih baik akan selalu terbuka. Kesenangan itu tidak akan terasa jika tidak ada sakit. Harapan yang baik pasti diberikan Allah SWT kepada setiap orang, sebagaimana dijanjikan oleh-Nya: Qs. Al-Insyirah (94):5-6
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا)۵( إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا)۶)
8. Mendekatkan Diri Kepada Allah.
Puncak dari semua ikhtiar yang kita lakukan untuk menghindari dan menerima ujian dan cobaan itu dengan sebaik-baiknya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita sadar bahwa Dia mencintai dan menyayangi kita. Maka apapun yang diberikan, kita tidak akan menolak-Nya, menaati perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan bagaimana cara untuk menghadapi masalah dan ujian yang datang dari Allah Swt. Mudah-mudahan kita selalu tabah dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dari Allah Swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.