Minggu, 14 Januari 2018

Biografi Singkat Jamaluddin Al-Afgani dan Pemikirannya dalam Pembaharuan Islam

Jamaluddin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istambul pada tahun 1897. Masa remajanya, banyak dihabiskan di Afghansitan. Beliau adalah seorang anak yang cergas. Sejak umurnya 12 tahun, beliau telah menghafal al-Qur`an, kemudian apabila usianya menginjak 18 tahun, beliau sudah mendalami pelbagai bidang ilmu keislaman dan ilmu umum. Al-Afghani dikenali sebagai orang yang banyak menghabiskan hidupnya hanya demi kemajuan Islam. Beliau sanggup berpindah dari suatu negara ke negara yang lain demi menyebarkan pemikiran-pemikiran revolusinya, demi mengangkat posisi dan martabat Islam yang jauh ketinggalan dari dunia barat.

Sayid Jamaluddin al-Afghani adalah seorang yang suka mengembara. Beliau telah mengembara ke beberapa tempat seperti Najaf, India, Makkah, Tehran dan Khurasan.

Ketika baru berusia dua puluh dua tahun, ia telah menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di tahun 1864 ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian, ia diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri. Dalam pada itu, Inggris mulai mencampuri soal politik dalam negeri Afghanistan dan dalam pergolakan yang terjadi Al-Afgani memilih pihak yang melawan golongan yang disokong Inggris. Pihak pertama kalah dan Al-Afgani merasa lebih aman meninggalkan tanah tempat lahirnya dan pergi ke India di tahun 1869.

Beliau meninggal dunia pada tahun 1897 Masihi bersamaan 1314 Hijrah ketika berusia 60 tahun dan beliau dikebumikan di Istanbul. Pada tahun 1944, jenazah Sayid Jamaluddin al-Afghani dibawa ke Afghanistan atas permintaan kerajaan Afghanistan. Jenazahnya dikebumikan di Kabul di dalam Universiti Kabul. Sebuah mousoleum telah dirikan untuknya.

Beberapa pemikiran Jamaludin Al-Afgani tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut.

a. Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh berbagai faktor.

b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan.

c. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman.

d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antarumat Islam harus dihidupkan kembali.


Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang biografi singkat Jamaludin Al-Afgani dan pemikirannya dalam pembaharuan Islam. . Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.