Senin, 12 Agustus 2019

Kondisi Sosio-Kultural Masyarakat Madinah Pra-Hijrah


Madinah yang sebelumnya disebut Yastrib, terletak sekitar 250 mil sebelah utara Mekah. Berbeda dengan Mekah yang tandus, di Madinah terdapat lahan subur (oasis) kurang lebih 20 mil persegi. Sehingga penduduk Madinah banyak yang hidup dari pertanian. Di samping itu, baik Watt (1969: 84) maupun Syaban (1983: 12) mengakui bahwa daerah ini juga memiliki hubungan dagang dengan Syiria, meskipun tak sebesar skala perdagangan Mekah.

Di Madinah terdapat tiga kelompok suku, yakni Yahudi, Aws dan Khazraj. Wilayah ini, pertama-tama diduduki orang-orang Yahudi yang telah diusir dari Palestina oleh orang -orang Kristen. Kemudian datang pula suku Aws dan Khazraj, yang berasal dari Banu Qaila di Arabia Selatan. Menurut Akram (1994: 53-55), orang-orang Yahudi datang ke Madinah sekitar abad ke-1 dan ke-2 Masehi. Sedangkan Aws dan Khazraj pertama kali datang di sana sekitar tahun 207 M. dan selanjutnya terus bertambah. Dan pada pertengahan abad ke-6 Masehi—beberapa kalangan menyebut sejak tahun 492 M.—Aws dan Khazraj telah mendominasi Madinah (Grunebaum, 1970: 34; Arnold, 1995: 20).

Pada awalnya Madinah dikuasai oleh orang-orang Yahudi, namun orang-orang Masehi di Syam, di bawah pengaruh Byzantium sangat benci pada Yahudi. Hingga pada awal abad ke - 6 orang Masehi menyerang Madinah untuk memerangi Yahudi, dan berkat bantuan suku Aws dan Khazraj, orang-orang Masehi berhasil menghancurkan orang-orang Yahudi. Sejak saat itulah suku Aws dan Khazraj menguasai Madinah. Namun, orang-orang Yahudi yang tersisa berhasil memecah belah suku Aws dan Khazraj, hingga mereka dapat menguasai kembali perdagangan dan kekayaan Madina (Heikal, 1994: 163-164).

Pertentangan antara suku Aws dan Khazraj terus berkelanjutan, dan puncak dari pertentangan ini adalah terjadinya perang Bu'us beberapa tahun menjelang kedatangan Rasulullah saw. dan kaum Muslimin di sana. Akibat pertentangan yang tak berujung ini, Aws dan Khazraj semakin terpuruk, di sisi lain kaum Yahudi semakin mendominasi perekonomian Madinah ( Hitti, 1974: 89; Watt, 1969: 87).

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kondisi sosio-kultural masyarakat Madinah pra-Hijrah. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.