Senin, 16 September 2019

Pengertian Tasamuh (Toleransi) dan Karakteristik Tasamuh

A. Pengertian Tasamuh (Toleransi)
Perilaku tasamuḥ merupakan salah satu karakter yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai jawaban bagaimana cara menghadapi perbedaan yang ada pada manusia.Perilaku tasāmuḥ hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar keharmonisan dapat tercipta baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap ini juga harus ditanamkan pada anak-anak maupun peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga mereka mampu menginternalisasi sikap ini dalam kehidupannya.

Istilah tasamuh (تسامح )berasal dari dari kata سمح yang berarti kelayakan atau kemudahan. Dalam kamus al-Munawwir kata سمح diartikan dengan ساهل .yang berarti bermurah hati. Sedangkan kata تسامح diartikandengan تساهل yang berarti mempermudah. Istilah tasamuh tersebut sering disamakan dengan term toleransi yang telah menjadi istilah mutakhir bagi hubungan antara dua pihak yang berbeda secara idiologi maupun konsep. Term tasamuh dan toleransi berbeda sebenarnya secara substantif dan terminologis tetapi hal tersebuttetap didekatkan penggunaannya dalam konteks agama, sosial budaya dan politik sebagai implikasi dari perbauran budaya yang tidak dapat dihindari sekarang ini.

Berdasarkan pengertian di atas, maka kata tasamuh menunjukkan kemurahan hati dan kemudahan dari kedua belah pihak atas dasar saling pengertian. Istilah ini selalu dipergunakan dalam bentuk hubungan timbal balik. Dengan demikian, tasamuh (toleransi) dalam Islam bisa dimaknai dengan membangun sikap untuk saling menghargai, saling menghormati antara satu dengan lainnya. Istilah toleransi dijelaskan juga dalam Kamus Websters bahwa kata toleransi berasal dari kata latin tolerare lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan tolerate yang berarti mengizinkan atau mempekenalkan dan makna terminologisnya adalah mengakui dan menghormati keyakinan atau perbuatan orang lain tanpa harus menyetujuinya.

Pengertian toleransi berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan sebagai sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang lain atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri seperti agama, idiologi. Sikap toleran sebagaimana pengertian tersebut sangat penting dimiliki dandikembangkan oleh semua pemeluk agama sebab hanya dengan sikap itulah kerukunan antar umat beragama dapat dikembangkan.

Dari pengertian berbagai kamus tersebut dapat dikatakan bahwa Tasamuḥ secara etimologis adalah mentoleransi atau menerima perkara secara ringan. Sedangkan secara terminologis berarti mentoleransi atau menerima perbedaan dengan ringan hati. Secara umum, istilah tasamuḥ (toleransi) merupakan sikap memberikan kebebasan kepada sesama manusia atau sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan menentukan nasibnya masingmasing, selama didalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat. Dengan demikian tasamuh/ (toleransi) merupakan suatu istilah untuk menjelaskan sikap saling menghormati, menghargai dan kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara, budaya, bahasa, etnis, politik, maupun agama.

Namun makna toleransiyang sebenarnya bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual Islam dengan agama non Islam, tapi menghargai eksistensi agama orang lain. Toleransi merupakan istilah dalam konteksosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.

B. Karakteristik Tasamuh
Sikap tasamuḥ ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Agar memiliki sifat ini, maka setiap individu harus menginternalisasikan sikap ini dalam dirinya sehingga dia akan dapat menyikapi segala perbedaan dengan baik tanpa adanya rasa keterpaksaan. Tasamuḥ ini, akan menjadi alat pemersatu yang paling kuat antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena dalam sikap tasamuḥ atau toleransi ada perasaan tulus dan bersedia untuk menerima perbedaan dan pemikiran dari pihak lain.

Menurut Syekh Salim bin Hilali tasamuḥ memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan.
b. Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan.
c. Kelemah lembutan karena kemudahan.
d. Muka yang ceria karena kegembiraan.
e. Rendah hati dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan.
f. Mudah dalam berhubungan sosial (muamalah) tanpa penipuan.
g. Menggampangkan dalam berdakwah kejalan Allah Swt tanpa basa-basi.
h. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Swt tanpa rasa keberatan.

Sedangkan Menurut Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB), ruang lingkup tasāmuḥ (toleransi) adalah sebagai berikut: Mengakui hak orang lain, Menghormati keyakinan orang lain, agree In Disagrement (setuju dalam perbedaan), Saling Mengerti, Kesadaran dan kejujuran.

Orang yang memiliki sikap tasamuḥ akan terbina sebagai seorang yang mempunyai pribadi luhur, tinggi budi pekerti dan pri-kemanusiaanya, bersifat lemah-lembut dan kasih sayang, mampu menguasai amarah dan mengendalikan hawa nafsunya, berjiwa pemaaf dan suka memaklumi kesalahan orang lain, membalas kejahatan orang yang berbuat permusuhan terhadap dirinya dengan kebaikan.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian tasamuh (toleransi) dan karakteristik tasamuh. Sumber Modul 4 Konsep Tawassuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Al Quran Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.