Jumat, 13 September 2019

Tawasuth (Moderasi) dalam Pribadi Rasulullah Saw

Rasulullah Saw adalah teladan moderasi dalam segala aspek kehidupan. Rasulullah Saw lemah lembut dalam pergaulan, suka memaafkan dan memohonkan ampun buat orang yang bersalah; suka musyawarah dalam menghadapi perkara. Rasulullah Saw teladan dalam budi pekerti dan membenci kelakukan keji. Rasulullah bersabda:

 (ما شيء أثقل يف ميزان املؤمن يوم القيامة من خلق حسن وإن هللا ليبغض الفاحش البذىء.( رواه الرتمذي عن أيب الدرداء

Artinya: “Tidak ada sesesuatu yang lebih berat dalam timbnagan seorang mukmin di hari kiamat dari pada baik budi. Dan Allah membenci orang yang keji kelakuannya." (HR. at-Tirmidzi dari Abu Darda')

Rasulullah Saw juga sangat sederhana dalam makan dan minum, tidur berpakaian, dan memenuhi kebutuhan sehari hari serta dalam beribadah. Rasulullah Saw juga pergi ke pasar.

Dalam riwayat dari Anas bin Malik diceritakan, bahwa sejumlah sahabat berkunjung ke rumah Rasulullah Saw untuk mengetahui ibadah beliau. Satu orang berkata bahwa ia seanantiasa shalat sepanjang malam. Sahabat lain berkata bahwa ia berpuasa setiap hari, sedangkan sahabat ketiga berkata bahwa ia menjauhi wanita dan tidak menikah, mendengar pernyataan-pernyataan itu Rasulullah Saw bersabda:

"Demi Allah, saya lebih takut kepada Allah daripada kamu, bahkan saya lebih bertakwa, tetapi saya puasa dan berbuka, shalat dan tidur, juga menikah dengan beberapa orang wanita. Siapa yang mengabaikan sunnahku, maka ia bukan dari umatku." (HR. al Bukhari dan Muslim dari Anas Bin Malik). Jadi Nabi Saw tidak berliebilebihan dalam beribadah dan beragama.

Rasulullah Saw juga berpesan agar muslim senantiasa memberikan kemudahan dalam segala hal dan tidak menyulitkan.

"Permudahlah dan jangan mempersulit, gembirakanlah dan jangan menggussarkan." (HR. al Bukhari dan Muslim dari Anas Bin Malik).

Rasulullah Saw juga menjelaskan bahwa kekuatan seseorang itu dukur bukan dari kemampuan dan keberaniannya dalam berkelahi, tetapi diukur dengan kemampuannnya menahan diri dari hawa nafsu.

Umat Islam diajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk dalam berpakaian dan makan. Rasulullah Saw senantiasa bersikap sederhana serta hidup dan beraktivitas sebagaimana manusia lainnya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tawasuth (moderasi) dalam pribadi Rasulullah Saw. Sumber Modul 4 Konsep Tawassuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Al Quran Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.