Rabu, 22 Juni 2016

Dua Kriteria Amal yang Diterima Allah Swt


Setiap orang yang beribadah boleh kita pastikan selalu mengharapkan diterima amalnya disisi Allah swt. siapa saja boleh beramal, siapa saja dapat berbuat, tetapi tidak semua yang beramal dan amalnya diterima di sisi Allah Swt. Akan tetapi setiap orang yang beribadah dan beramal harus memenuhi kretria atau ketentuan agar suatu amal diterima Allah Swt.

Adapun kretria tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ibadahnya Harus Baik dan Benar.
Ibadah yang dimaksud adalah ibadah mahdhah atau ibadah murni, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Ibadah-ibadah ini haruslah dilakukan dengan benar dalam artian sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Rasulullah Saw.

Contohnya, orang melaksanakan shalat jumat sebelum masuk waktu dzuhur. Nah contoh shalat seperti ini tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.

Begitu juga dengan ibadah-ibadah yang lain. Seperti puasa. Betapapun seseorang sangat kuat berpuasa, ia tetap tidak boleh melakukan puasa wishal, yaitu puasa dua hari atau lebih secara berturut-turut tanpa ada berbuka sedikit pun saat azan maghrib berkumandang. Contoh yang lain ibadah haji. Seseorang tidak akan dikatakan berhaji kalau thawafnya bukan di Kakbah.

Sama halnya dengan pelaksanaan ibadah yang benar, tetapi tidak baik. Contohnya, seseorang shalat, tetapi pakaian yang digunakannya merupakan hasil curian. Seseorang bersedekah untuk pembangunan masjid, tetapi uamg yang disedekahkan merupakan hasil korupsi. Hal ini juga pasti tidak diterima oleh Allah dengan alasan mencampurkan yang baik dengan yang tidak baik.

Oleh karena itu, kalau amal kita mau diterima oleh Allah Swt, salah satu kreterianya adalah harus benar dan baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.

2.Dilakukan dengan Penuh Kikhlasan.
Jika syarat yang pertama kecenderungannya lebih kepada fisik dan materi, yang kedua ini syarat yang non materi, karena sumbernya ada di hati. Kekhlasan niat seseorang yang beramal menjadi taruhan diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan. Itulah sebabnya aktivitas apa pun dan dimana pun, bahkan hubungan suami istri sangat penting untuk diluruskan niatnya. Memurnikan tujuan dari berbagai kepentingan selain Allah Swt. sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an,

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada tuhannya.” (QS. Al-Kahfi : 110)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kretria amal yang diterima Allah Swt. mudah-mudahan setiap amal ibadah kita selalu sesuai dengan kretria diatas tersebut. aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.