Sabtu, 13 Februari 2016

Hikmah Dan Keutamaan Khusus Yang Terdapat Dalam Shalat Subuh


Ketahuilah bahwa shalat Subuh mempunyai keistimewaan khusus. Bukannya shalat-shalat wajib yang lain tidak mempunyai keistimewaan, namun keutamaan yang terdapat dalam shalat Subuh lebih agung. Hal ini sangat wajar, sebab jika dibandingkan dengan shalat lima waktu yang lain, pelaksanaan shalat Subuh terkesan lebih berat. Lihatlah kenyataan yang ada. Betapa banyak masjid-masjid yang megah dengan tingkat jama’ah yang begitu banyak. Namun cobalah melihat bagaimana kondisi masjid disaat waktu subuh datang. Siapapun bisa melihat kenyataan bahwa waktu subuh biasanya masjid-masjid yang begitu megah menjadi sepi. Memang ada aktifitas jama’ah didalamnya, tetapi tidak seramai jama’ah shalat lima waktu yang lainnya.

Waktu tiba, banyak diantara kita yang masih lelap tidur. Waktu Subuh memang waktu “paling malas-malasnya” untuk bangun, apalagi kalau sebelumnya udara sangat dingin. Malas rasanya bangun pagi-pagi buta meninggalkan selimut yang sudah terlanjur menghangatkan badan.
Sebagai shalat yang waktunya dianggap berat, tentu Allah menyediakan sesuatu yang lain dan bersifat khusus dalam shalat Subuh yang tidak terdapat dalam shalat wajib yang lain. Secara umum shalat wajib lima waktu, termasuk shalat Subuh mempunyai banyak keutamaan. Namun keutamaan-keutamaan umum yang dimiliki ia juga mempunyai keutamaan khusus. Dan hal ini sekali lagi sangat wajar, mengingat waktu shalat Subuh bisa sebagai waktu berat jika dibandingkan dengan shalat yang wajib yang lain.

Ada banyak hikmah dan keutamaan yang terdapat dalam shalat Subuh, diantaranya adalah :

1. Shalat Subuh Mendatangkan Limpah Rizki.
Dalam sebuah hadits pernah di jelaskan bahwa suatu saat, setelah melaksanakan shalat subuh nabi kembali ke rumah dan mendapati putrinya, Fathimah sedang tidur. Melihat hal iu nabi langsung membalikan tubuh putrinya itu  dengan kaki beliau seraya bersabda, “Hai Fathimah, bangun dan saksikan rizki tuhan mu, sebab Allah membagi-bagikan rizki  kepada para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari”.

Demikian pesan Nabi kepada putrinya, yang itu berarti juga berpesan kepada kita kaumnya agar saat shalat subuh sudah tiba jangan samapi terlalu lena dengan tidur. Seakan Nabi mengatakan, 

“Ayo  bangunlah jangan terus tidur sebab Tuhan membagi-bagikan rizki kepada manusia waktu subuh, nanti kau tak akan mendapatkan bagian!”

Ada dua pengertian yang bisa kita tangkap dari pesan Nabi tersebut, pertama, dengan bangun waktu subuh lalu melaksanakan kewajiban shalat akan mendatangkan keberkahan rizki, kedua, sengaja allah membagi-bagikan rizki pada waktu subuh supaya umat Islam tidak menjadi para pemalas. Dengan demikian di harapkan umat Islam menjadi sebuah umat yang punya semangat kerja yang tinggi yang di buktikan dengan kerajinan mereka untuk bangun pagi.

Pengertian pertama bisa di pahami bahwa siapapun yang mau bangun pagi-pagi betul untuk melaksanakan shalat Subuh maka Allah menjanjikan bagi mereka akan di lapangkan rizkinya. Hal ini bukan berarti setelah melaksanakan shalat Subuh serta merta seseorang akan membawa sekantong uang yang jatuh tiba- tiba dari langit. Yang di maksud disini adalah dengan melaksanakan shalat subuh Allah akan memberikan karunia kepada manusia berupa di lapangkan rizkinya. Dengan demikian shalat Subuh sebenarnya merupakan sebab dilapangkanya rizki seseorang oleh Allah. Imad Ali Abdus Sami’ Husain dalam “Keajaiban Shalat Subuh” menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hadist di ataas adalah ketaatan kepada Allah yang di buktikann dengan pagi-pagi betul sudah melaksanakan kewajiban sembhayang akan medatangkan keberkahan Allah berupa kelapangan rizki. Dengan demikian yang menjadi titik tekan adalah ketaatan seseorang untuk mau melaksanakan shalat Subuh tersebut. Dan sengaja Allah menjajikan kelapangan rizki ini dalam waktu shalat Subuh, sebab shalat Subuh adalah satu- satunya waktu yang terkesan berat untuk melaksanakan ibadah sembahayang. Pada kesimpulan akhir Imad Ali menyatakan bahwa dengan melaksanakan shalat Subuh itu berarti menjadi catatan tersendiri bagi orang tersebut untuk di sebut sebagai hamba yang taat. Dan ketaatan cukup menjadi jaminan bagi orang untuk mendapatkan kelapangan rizki tersebut. Allah pun menjanjikan hal ini:

“Barang siapa yang bertaqwa kepada allah niscaya dia akan menjadikan untuknya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada di sangka-sangka sebelumnya”

2. Shalat Subuh Mendatangkan Jaminan Allah.
Dalam sebuah hadist di jelaskan:

“Barang siapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya kepada kalian karena sebab apapun. Karena siapa saja yang Allah cabut jaminan-Nya dengan sebab apapun, maka ia akan tercabut , kemudian allah akan menelungkupkan wajahnya ke dalam neraka jahanam”

Jaminan Allah yang di maksud disini adalah perlindungan sekaligus penjagaan-Nya bisa di bayangkan bagimana jika seorang hamba sudah berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah, tentu keselamatan akan selalu menyertainya, bukankah tidak ada satupun kekuatan di dunia ini yang sanggup mengalahkan kekuatan Allah? bukankah tak ada satu pun makhluk di kolong langit ini yang sanggup menanggulangi penjagaan Allah? Pendek kata dengan perlindungan dan penjagaan Allah manusia akan selalu dalam keselamatan.

3. Pahala Shalat Subuh Menyamai  Shalat Semalam.
Sesungguhnya Allah menyadari bahwa waktu shalat subuh memang di rasakan berat, apalagi jika harus bangun saat adzan subuh berkumandang. Namun begitu allah telah menjanjikan akan memberi pahala besar bagi semua hambanya yang mau melaksnakan shalat ini. Dalam sebuah hadist nabi mejelaskan:

“Barang siapa yang melaksanakan shalat Isya’ secara berjama’ah maka ia seperti shalat separoh malam, dan barang siapa yang shalat Subuh secara berjama’ah, maka ia sepert shalat satu malam penuh”

Itulah janji allah kepada meraka yang mau melaksanakan shalat Subuh, apalagi shalat itu di kerjakan secara berjama’ah namun pahala yang akan di terima menyamai shalat selama satu malam penuh.

4. Shalat Subuh Menjadi  Ukuran Keimanan Seseorang.
Kalau secara umu shalat bisa di jadikan sebagai ukuran untuk menentukan kebaikan amal ibadah yang lain dalam diri seseorang, maka dalam shalat Subuh ada nilai plus-nya lagi. Secara umum shalat Subuh juga bisa di jadikan sebagai tolak ukur apakah amal ibadah yang lain itu baik atau tidak, namun lebih dari itu shalat Subuh juga bisa di jadikan sebagai ukuran apakah seseorang itu memiliki keimanan yang tebal atau tidak. Dalam sebuah hadist sebuah hadist Nabi pernah bersabda:

“Batas antara kita dengan orang orang munafik adalah menghadiri shalat Isya’ dan shalat Subuh, sebab orang orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua shalat tersebut”

Lewat hadist diatas Nabi memberikan sebuah ukuran tentang keimanan seseorang  kalau memang sseeorang itu benar-benar punya ketebalan iman, maka pasti mereka akan mau menghadiri pelaksanaan shalat Subuh dan Isya’. Namun kalau ada seseorang muslm yang mengaku diri sebagai orang yang beriman dan shalat Subuh, maka mereka sebenarnya adalah orang munafik.

Dalam hadist lain Nabi menjelaskan tentang alasan mengapa orang orang yang tidak menghadiri pelaksanaan shalat Isya’ dan subuh itu tidak di samakan dengan orang munafik.

“Shalat yang paling (di anggap) berat oleh orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh padahal seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat  dalam kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak “

Itulah alasan mengapa seseorang yang enggan menghadiri pelaksanaan shalat Isya’ dan shalat Subuh di samakan dengan orang orang munafik. Ternyata sebabnya adalah karena orang munafik menganggap shalat yang terberat bagi mereka adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Karena sebelumnya sudah menyikapi seperti itu, maka wajar jika mereka enggan dan tidak mau ikut menghadiri pelaksanaan shalat Isya’ dan shalat Subuh.

Dan kalau memang kita punya perasaan seperti itu, maka secara langsung maupun tidak kita termasuk seperti orang-orang munafik tersebut.

5. Shalat Subuh Menjadi Penangkal Api Neraka.
Selain janji pahala yang ditawarkan begitu menjanjikan dalam shalat Subuh pun masih mengandung hikmah yang tak kalah menggiurkan lagi, yakni ia bisa mejadi penangkal hingga seseorang diselamatkan oleh Allah dari sengatan api neraka. Dengan kata lain, dengan melaksanakan shalat Subuh seesorang akan selamat dari adzab neraka kelak. Dalam sebuah hadist Nabi pernah menyampaikan kabar tersebut:

“Tidak akan masuk neraka, orang-orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.”

6. Shalat Subuh Menuntun Seseorang Masuk Surga.
Lagi tidak hanya akan meyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka, shalat subuh juga akan menghatarkan pelakunya untuk memasuki surga allah. Ya, seperti shalat–shalat wajib yang lain shalat Subuh pun sanggup menjadi salah satu sebab seorang di masukan ke dalam surga 
Nabi bersabda:

“Tidak akan masuk neraka orang orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”

Demikianlah sahabat bacaan madani pembahasan tentang hikmah dan keutamaan yang terdapat dalam shalat Subuh. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba yang bisa melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.