Sabtu, 12 Agustus 2017

5 Syarat Bagi Orang Yang Mau Berbuat Maksiat

Maksiat merupakan tindakan manusia yang melanggar hukum moral yang bertentangan dengan perintah Allah Swt. Maksiat dapat melemahkan dan memutuskan jalan menuju tuhan. Maksiat membuat seorang individu untuk berbuat suatu hal yang condong kepada kemungkaran. Perbuatan maksiat mempunyai ciri-ciri intrinsik yaitu dapat menghasilkan kepuasan diri, mengasikkan serta nikmat sehingga dapat membuat seorang individu senang dan bahkan kecanduan untuk melakukan kembali hal tersebut contohnya Zina yang dapat menimbulkan kecanduan psikologi.

Menurut ajaran Islam kerugian bagi manusia yang melakukan maksiat yaitu menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu pengetahuan, terhalangnya ketaatan kepada Allah Swt, menyebabkan seseorang menjadi hina, hilangnya rasa malu, mendapat akhir hidup yang buruk, hati menjadi keras, menghilangkan berkah, membuat hati menjadi sempit, mendapatkan laknat dan siksa Allah Swt di akhirat.

Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat."

Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, "Jika kamu mau menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat." Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya. "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah Swt, jangan memakan rezekinya."

Mendengar itu dia mengerutkan keningnya seraya berkata, "Dari mana aku mau makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?

"Ya!" tegas Ibrahim bin Adham. "Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mau bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya! 

Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu.

Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, "Kalau kamu masih mau bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!"

Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata, "Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?"

"Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan, "Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mau bertaubat dan melakukan amal soleh'." 

Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar, "Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahwa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?" 

Ibrahim pun menjawab, "Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya."

Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. "Mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah." katanya sambil terisak-isak.

Demikianlah sahabat bacaan madani kisah Ibrahim bin Adham memberikan lima syarat bagi orang yang mau melakukan maksiat. Mudah-mudahan kita bisa menjaga diri dari bebagai macam maksiat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.